CNN Indonesia
Senin, 27 Mei 2024 11:35 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram dengan temuan penggunaan anggaran Rp6,2 triliun untuk membikin ribuan aplikasi di beragam lembaga pemerintahan.
Jokowi mengatakan pembengkakan anggaran itu terjadi lantaran lembaga pemerintah terus membikin aplikasi baru. Dia menyebut setiap ada pergantian kepala lembaga alias kepala daerah, pasti ada pembuatan lembaga baru.
"Tadi 27 ribu aplikasi nan ada. Kemarin kita cek waktu bikin anggaran ada Rp6,2 triliun nan bakal dipakai untuk membikin aplikasi baru. Di satu kementerian ada lebih dari 500 aplikasi," kata Jokowi dalam peluncuran INA Digital di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orientasinya selalu proyek. Itu nan kita hentikan dan tidak boleh diteruskan lagi," ujarnya.
Jokowi pun menggagas pengintegrasian digitalisasi pelayanan publik. Hal itu diwujudkan dengan penunjukan Perum Peruri sebagai Govtech Indonesia.
Kebijakan itu diikuti dengan peluncuran super apps INA Digital.
Aplikasi itu bakal berisi seluruh jasa publik. Untuk tahap pertama, aplikasi itu berisi jasa seperti BPJS Kesehatan, pengurusan paspor, serta perpanjangan SIM dan STNK.
"Mulai tahun ini berakhir membikin aplikasi nan baru, berakhir membikin platform-platform baru. Setop!" ucap Jokowi.
[Gambas:Video CNN]
(dhf/sfr)