CNN Indonesia
Rabu, 08 Mei 2024 19:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana memasukkan program budi daya ikan nila salin atau nilai air payau ini dalam anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 andaikan hasilnya menjanjikan.
Jokowi pun mengaku bakal meminta presiden terpilih Prabowo Subianto untuk merealisasikan mimpi dan rencana pembangunan 78 ribu hektare tambak ikan nila salin nan tersebar dari Serang hingga Banyuwangi.
Soal anggaran, Jokowi menyebut program tersebut memerlukan anggaran Rp13 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau memang sangat feasible, ini bakal saya siapkan di APBN 2025 dan 2026. Dan saya bakal bisikin kepada pemerintahan baru, oleh presiden terpilih, agar mimpi besar ini betul-betul bisa direalisasikan," kata Jokowi di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budi Daya, Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/5).
Jokowi juga menyoroti permintaan ikan nila salin di pasar bumi nan sangat besar. Pada 2024 misalnya, nilai pasarnya mencapai US$14,4 miliar alias setara dengan Rp230 triliun.
"Tahun 2024 saja US$14,4 miliar, berfaedah kurang lebih Rp230-an triliun. Sangat gede sekali. Oleh karena itu, besarnya permintaan ini kudu kita manfaatkan," imbuhnya.
Kemudian pada 2034, Jokowi menyebut proyeksi nilai pasar bakal meningkat menjadi sebesar US$23,02 miliar. Maka, permintaan itu menurutnya kudu dimanfaatkan Indonesia sebaik-baiknya lewat modeling tambak budi daya skala mini terlebih dahulu.
"Tambak udang sudah tidak mungkin lagi, dan nan paling mungkin sekarang ini adalah ikan nila dipakai utk tambak ikan nila, nan mempunyai demand pasar bumi nan sangat besar sekali," ujar Jokowi.
[Gambas:Video CNN]
(khr/pta)