Jakarta, CNN Indonesia --
Profesi sebagai influencer atau selebgram tak bisa dipandang sebelah mata. Dari sisi pendapatan, cuan nan dihasilkan bisa melampaui gaji karyawan.
Menjadi influencer sekarang tak sekadar hobi, tapi profesi. Siapa sangka lewat mengunggah konten saja bisa mendatangkan banyak uang. Semakin banyak pengikut alias followernya, semakin besar pula potensi cuannya.
Tak heran banyak artis dan selebriti lainnya nan menggarap pekerjaan via media sosial. Banyak pula anak muda nan sekarang bercita-cita jadi influencer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang seberapa gurih arus duit di media sosial?
Platform kajian media sosial HypeAuditor pernah membikin riset penghasilan influencer IG pada 2021. Mereka melakukan survei pada 1.865 influencer IG tentang seberapa banyak pendapatan mereka per bulan.
Hasilnya, 48,49 persen responden mengaku mendapatkan duit dari akun mereka. Rata-rata influencer memperoleh US$2.970 alias sekitar Rp46 juta per bulan (kurs Rp15.475).
Hypeauditor membagi dua golongan influencer berasas jumlah pengikutnya. Pertama, mikro influencer dengan 1.000-10 ribu pengikut mendapatkan US$1.420 alias Rp23 per bulan.
Kedua, mega influencer nan diikuti lebih dari 1 juta orang bisa mengantongi US$15.356 alias Rp238 juta per bulan.
Jika dihitung per unggahan, sebanyak 70,70 persen mikro influencer mengaku dibayar US$100 alias setara Rp1,5 juta per unggahan.
Sementara, 46,10 persen responden mega influencer menerima US$1.000-US$2.000 alias Rp15,4 juta hingga Rp30 juta sekali posting. Menariknya, ada responden nan mengaku dibayar di atas Rp30 juta sekali unggah konten.
Rata-rata, influencer menghabiskan 24 jam per minggu untuk mengelola akun. Sebagian besar waktu dihabiskan untuk posting, cerita, komunikasi dengan pengikut, mengelola tim, merancang strategi pemasaran, dan komunikasi dengan klien.
Influencer paling cuan adalah nan terjun di kategori kecantikan. Kalau di Indonesia, contohnya ada Tasya Farasya, Jharna Bhagwani, Abel Cantika hingga Rachel Goddard.
Hypeauditor menaksir penghasilan influencer kategori kecantikan sekitar US$60 alias Rp930 ribu per jam. Nah, penghasilan mega influencer lebih menggiurkan lagi, mulai dari US$187 alias sekitar Rp2,9 juta per jam.
Cara influencer IG mendapat duit antara lain dengan mempromosikan produk (40,15 persen), menjual merek sendiri (21,71 persen), berperan-serta dalam program hubungan (14,92 persen), serta menjual kursus alias kelas (3,86 persen).
Selanjutnya ada tambahan penghasilan dari jasa berlangganan seperti Onlyfans, Discord, dan lainnya bagi 7,68 persen responden.
Sebanyak 21 persen responden bekerja dengan pengguna melalui skema barter, 23 persen dengan pembayaran uang, serta 56 persen sisanya campuran dari barter dan uang.
Dari 1.865 responden itu sebanyak 25,78 persen percaya bisa hidup dari pendapatan Instagram, apalagi 4,27 persen responden sudah sukses hidup dari konten.
Bagaimana kesempatan menggeluti pekerjaan influencer di Indonesia?
Penyedia daya dan statistik asal Jerman, Statista memperkirakan shopping iklan di pasar Influencer Advertising mencapai US$225 juta alias Rp3,5 triliun tahun ini.
Tingkat pertumbuhan tahunan iklannya selama rentang 2024-2029 diproyeksi 11,10 persen. Pada 2029 nanti, nomor diprediksi tembus US$380,80 juta alias Rp5,9 triliun.
[Gambas:Video CNN]
(agt)