Inovasi Besar Perpustakaan Digital Desa sebagai Warisan Pemerintah Memanfaatkan Momentum Perubahan Zaman ke Arah Digital

Perpustakaan Digital Desa Kipin sebagai penemuan perpustakaan terbarukan bagi seluruh desa di Indonesia di tengah era digital ini

Bijak Manfaatkan Internet di Tengah Ratusan Juta Smartphone nan Tersebar se-Indonesia
Tidak dapat dihindari bahwa perkembangan era di beragam aspek kehidupan bakal menuju ke arah digital. Platform info dan pelaporan statistik, Statista, melaporkan bahwa di tahun 2023 sebanyak 190 juta masyarakat Indonesia mempunyai smartphone. Tidak hanya berpatokan dengan jumlah gawai nan tersebar, penggunaan smartphone juga dibarengi dengan integrasinya ke jalur internet.

Kesulitan nan dihadapi sekarang adalah memastikan pemerataan jalur internet di kondisi geografis Indonesia nan tersebar hingga belasan ribu pulau. Masih banyak masyarakat nan tinggal wilayah 3T mengalami hambatan terhadap pemenuhan kebutuhan sehari-hari, terlebih pada akses perkembangan produk teknologi dan jalur internet. Selain itu, sekarang masyarakat Indonesia juga memerlukan manajemen penggunaan gawai secara bijak lantaran sekarang sangat marak penggunaan gambling online, penyebaran info hoax, pornografi, dan aktivitas jelek lainnya.

Penggunaan gadget oleh masyarakat dari beragam kalangan usia

Solusi dan Inovasi
Mengajak masyarakat untuk selalu bijak berteknologi dapat dilakukan dengan suatu aksi, ialah membujuk masyarakat untuk secara bijak dan tepat memanfaatkan sumber referensi dan literasi digital. Maka dari itu, Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, menyampaikan secara langsung kepada Founder KIPIN – Santoso Suratso di Oktober 2014 lalu, bahwa dibutuhkan penemuan digitalisasi prasarana desa berupa perpustakaan digital dengan koleksi nan komplit dan edukatif, nan kemudian menjadi awal dari perpustakaan digital intelijen Kipin untuk seluruh desa di Indonesia.

Melihat bahwa jumlah desa nan tersebar di Indonesia mencapai nomor 88.000, dibutuhkan penemuan perpustakaan digital dengan koleksi kitab edukatif lengkap, proses pengadaan mudah, murah, serta mendapatkan hasil maksimal. Tidak hanya itu, prasarana perpustakaan digital untuk desa bakal baik dan sangat berfaedah jika dapat diakses menggunakan beragam gawai, seperti PC, tablet, dan ponsel dari beragam sistem operasi. Terlebih jika dapat diakses tanpa memerlukan jalur internet sama sekali. Hal ini mendukung akses internet nan aman, murah, apalagi gratis, sehingga sangat tepat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia nan datang dari beragam latar belakang.