CNN Indonesia
Rabu, 15 Mei 2024 13:50 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Indonesia menandatangani Kontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja (WK) Ketapang dan WK Bobara dengan total nilai US$96,92 juta alias Rp1,56 triliun (asumsi kurs Rp16.130 per dolar AS) pada gelaran Indonesia Petroleum Association Conference and Exhibition (IPA Convex), Selasa (14/5).
Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Sekretaris Jenderal Dadan Kusdiana.
"Kontrak Bagi Hasil WK Bobara merupakan WK eksplorasi dengan jangka waktu 30 tahun, sedangkan untuk WK Ketapang jangka waktu kontraknya adalah 20 tahun mengingat WK tersebut merupakan WK produksi," ujar Dadan dalam keterangannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun total investasi komitmen pasti dari penandatangan WK ini senilai US$96,92 juta, dengan total bingkisan tanda tangan untuk kedua WK tersebut sebesar US$1,05 juta.
Dengan penandatangan perjanjian kerja sama tersebut, pemerintah berambisi para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dapat menjaga keberlanjutan produksi maupun komitmen eksplorasinya.
"Pemerintah berambisi para KKKS dapat lebih berkedudukan aktif dalam meningkatkan persediaan dan mempertahankan produksi minyak dan gas bumi serta memenuhi kebutuhan daya nasional di masa datang," pungkas Dadan.
Rincian perjanjian kerja sama tersebut adalah:
1. WK Bobara dengan komitmen pasti senilai US$16,92 juta dan bingkisan tanda tangan US$50 ribu, berbareng Petronas E&P Bobara Sdn Bhd.
2. Kontrak bagi hasil WK Ketapang dengan komitmen pasti US$80 juta dan bingkisan tanda tangan US$1 juta, berbareng PC Ketapang II Ltd, Petronas Carigali Ketapang Ltd, PT Saka Ketapang Perdana, PT Petrogas Jatim Sampang Energi.
[Gambas:Video CNN]
(ldy/pta)