Holding UMi BRI Dukung Warsilah Jadi Pengusaha Sukses

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Kehadiran Holding Ultra Mikro (UMi) nan digawangi oleh BRI, Permodalan Nasional Madani (PNM), serta Pegadaian terbukti memberi faedah bagi masyarakat. Salah satunya, Warsilah nan merupakan pengguna program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) PNM.

Usai sang suami terdampak PHK akibat pandemi Covid-19, Warsila memutuskan bangkit dengan memanfaatkan pesangon suami, serta perangkat jahit nan sudah ada di rumah. Pada 2019, dirinya membuka upaya jahit busana untuk wanita, pria, dan anak-anak.

"Suami terdampak PHK dan saya juga jual perangkat jahit di rumah. nan terlibat kebetulan saya sendiri sih. Kebetulan modal dari pesangon. Alhamdulillah waktu itu dapat pesangon dari suami. Saya belikan mesin jahit. Selain jahit kan jual peralatan perangkat jahit, ya saya siapkan stok barang-barang peralatan jahit," urai Warsilah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usaha Warsilah mulai bergulir. Seorang kawan kemudian memberitahunya tentang PNM Mekaar, ialah program jasa pinjaman modal untuk pelaku upaya mikro, khususnya wanita prasejahtera untuk mengembangkan usaha.

Mendengar perihal itu, Warsilah bagai mendapat angin segar. Dengan akses modal nan mudah dan angsuran ringan, Warsilah segera mendaftarkan diri. Pinjaman dari Holding UMi BRI digunakan untuk menambah stok peralatan di toko, membeli peralatan jahit, dan mengembangkan upaya sewa baju.

Saat ini, omzet Warsilah telah mencapai minimal Rp5 juta per bulan. Dirinya mengaku mau terus mengembangkan upaya dan membuka lapangan kerja.

"Insyallah mau (punya karyawan). Kalau upaya udah seimbang gitu ya. Maksudnya pengeluaran dan pemasukan melangkah lebih teratur," katanya.

Lebih jauh, Warsilah berambisi agar akses jasa pembiayaan dari Holding UMi BRI ini terus ada untuk membantu para pelaku ultra mikro seperti dirinya. Terlebih, persyaratannya mudah tanpa sistem tanggung renteng.

"Harapan saya, PNM Mekaar ini selalu membantu para pelaku upaya seperti saya ini ya. Kebetulan juga jangan terlalu tinggi persyaratannya dan hanya satu aja keluhan saya, ialah tanggungan renteng. Kadang kita kan namanya buka upaya kita udah rajin, eh nan satunya enggak, jadinya tanggung renteng," ujar Warsilah.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, Holding UMi turut memberi akibat bagi pertumbuhan inklusi finansial nasional.

BRI Research Institute mencatat, posisi inklusi finansial nasional bertambah menjadi 87,30 persen pada 2023 alias naik 3,3 persen dari 84 persen pada 2022. Sementara, tingkat kedalaman inklusi finansial tercatat naik 3,9 persen menjadi 27,7 persen pada 2023.

Adapun tingkat inklusi finansial diukur berasas kepemilikan investasi, pinjaman, asuransi dan biaya pensiun (Dapen), serta kepemilikan dan penggunaan tabungan.

"Tren peningkatan nan terjadi mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia mulai mengalami peningkatan dalam aspek pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan nan mempengaruhi sikap dan perilaku untuk mengambil keputusan dan pengelolaan finansial dalam mencapai kesejahteraan," kata Supari.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com