Harga Minyak Turun Tipis Usai Israel-Hamas Rundingkan Gencatan Senjata

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Selasa, 30 Apr 2024 09:50 WIB

Harga minyak turun tipis pada awal perdagangan Selasa (30/4) usai ada upaya perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Harga minyak turun tipis pada awal perdagangan Selasa (30/4) usai ada upaya perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. (Foto: iStock/zorazhuang)

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak turun tipis pada awal perdagangan Selasa (30/4) di pasar Asia gara-gara ada upaya perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Kairo, Mesir.

Upaya ini meredam kekhawatiran bakal meluasnya bentrok di Timur Tengah, meski di sisi lain pasar was-was terhadap prospek suku kembang AS .

Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun 5 sen alias 0,06 persen menjadi US$88,35 per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI AS) turun 12 sen alias 0,15 persen menjadi US$82,51 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perunding dari pihak Hamas telah berbincang dengan mediator, ialah Qatar dan Mesir, mengenai proposal gencatan senjata berjenjang nan diajukan Israel pada akhir pekan.

Tim perunding meninggalkan Kairo pada Senin malam untuk berkonsultasi dengan ketua golongan milisi soal tanggapan atas proposal Israel.

Sumber Reuters dari pihak keamanan Mesir mengatakan delegasi tersebut diperkirakan bakal melaporkan kembali dalam waktu dua hari ke depan.

Namun, saat delegasi Hamas ada di Mesir, Israel menyerang Rafah, di Gaza Selatan, Palestina. Serangan udara ini menewaskan puluhan warga. Para pemimping dunia pun mendesak Israel menyetop tindakan kejinya.

Masih di area Timur Tengah, serangan berkepanjangan nan dilakukan golongan Houthi Yaman terhadap rute perdagangan utama Terusan Suez.

"Houthi menargetkan dua kapal perusak AS dan kapal Cyclades di Laut Merah, serta MSC Orion di Samudera Hindia," kata ahli bicara Houthi Yaman Yahya Sarea, dalam pidato nan disiarkan televisi pada Selasa pagi.

Dari sisi ekonomi, pekan ini para penanammodal tengah mengawasi tinjauan kebijakan suku kembang Federal Reserve AS (The Fed) pada 1 Mei besok.

Beberapa penanammodal dengan hati-hati memperkirakan kemungkinan bahwa The Fed bakal meningkatkan suku kembang lebih tinggi lantaran inflasi dan pasar tenaga kerja tetap tangguh.

[Gambas:Video CNN]

(pta/sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com