CNN Indonesia
Selasa, 07 Mei 2024 09:01 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Harga minyak naik pada perdagangan Selasa (7/5) setelah Israel melanjutkan serangan ke Rafah di Gaza, Palestina, meski bumi meminta berhenti.
Agresi tetap dilakukan meski negosiasi gencatan senjata dengan milisi Hamas tengah berlangsung.
Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent naik 46 sen alias 0,55 persen menjadi US$83,79 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI AS) naik 46 sen alias 0,59 persen menjadi US$78,94 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Milisi Hamas akhirnya menyetujui proposal gencatan senjata dari para mediator. Namun, Israel bebal dan mengatakan persyaratan tersebut tidak memenuhi tuntutannya.
Negara Zionis itu pun melanjutkan serangan di Rafah, sembari berencana untuk melanjutkan negosiasi mengenai kesepakatan.
Pasukan Israel menyerang Rafah di tepi selatan Gaza dari udara dan darat. Mereka juga mengusir masyarakat agar meninggalkan sebagian kota. Padahal, Rafah merupakan tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta pengungsi Palestina.
Pesimisme pasar memandang kondisi itu pun mengerek nilai minyak. Investor cemas eskalasi perang regional bakal mengganggu pasokan minyak mentah di Timur Tengah.
Selain itu, langkah Arab Saudi meningkatkan nilai minyak mentahnya nan dijual ke Asia, Eropa Barat Laut dan Mediterania untuk pengiriman Juni pun turut membikin nilai naik.
Eksportir utama bumi ini meningkatkan nilai minyak mentah Arab Light ke Asia menjadi US$2,90 per barel di atas rata-rata nilai nan dibanderol Oman dan Dubai untuk Juni.
[Gambas:Video CNN]
(pta/pta)