Harga Minyak Merangkak Naik Gara-gara Saudi Kerek Harga

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Senin, 06 Mei 2024 10:53 WIB

Harga minyak bumi naik tipis 0,3 persen pada Senin (6/5) setelah Arab Saudi meningkatkan nilai minyak mentah di sebagian besar wilayah. Harga minyak bumi naik tipis 0,3 persen pada Senin (6/5) setelah Arab Saudi meningkatkan nilai minyak mentah di sebagian besar wilayah. (Foto: iStock/nielubieklonu)

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak dunia naik tipis pada Senin (6/5) setelah Arab Saudi menaikkan nilai minyak mentah di sebagian besar wilayah.

Selain itu, prospek kesepakatan gencatan senjata di Gaza tampak tipis, sehingga menambah kekhawatiran bahwa bentrok Israel-Hamas tetap dapat meluas di wilayah penghasil minyak utama tersebut.

Minyak mentah berjangka Brent naik 28 sen alias 0,3 persen menjadi US$83,24 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS (WTI AS) berada di US$78,40 per barel usai naik 29 sen alias 0,4 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekan lalu, kedua referensi perjanjian berjangka tersebut membukukan penurunan mingguan tertajam dalam tiga bulan. Brent ambruk lebih dari 7 persen dan WTI AS turun 6,8 persen lantaran penanammodal mempertimbangkan lemahnya info pekerjaan AS, serta kemungkinan penurunan suku kembang Federal Reserve (The Fed).

Arab Saudi meningkatkan nilai jual resmi (OSP) untuk minyak mentah nan dijual ke Asia, Eropa Barat Laut, dan Mediterania untuk Juni, menandakan ekspektasi permintaan nan kuat pada musim panas ini.

"Setelah turun sedikit lebih dari 7,3 persen minggu lampau lantaran meredanya ketegangan geopolitik, referensi Brent memulai minggu perdagangan baru dengan injakan nan lebih kuat, dibuka lebih tinggi," kata kepala riset komoditas ING Warren Patterson, dikutip Reuters.

Premi akibat geopolitik pada nilai minyak juga telah mereda seiring dengan sedang berlangsungnya pembicaraan mengenai gencatan senjata di Gaza.

Namun, prospek mencapai gencatan senjata tampaknya tipis usai Hamas menegaskan kembali tuntutannya untuk mengakhiri perang dengan hadiah pembebasan sandera pihak Israel.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas mengesampingkan perihal tersebut.

[Gambas:Video CNN]

(pta/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com