Harga Minyak Menguat di Tengah Isu Pemangkasan Produksi OPEC

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

CNN Indonesia

Jumat, 03 Mei 2024 08:39 WIB

Harga minyak bumi naik tipis pada awal perdagangan Asia, Jumat (3/5) pagi. Harga minyak bumi naik tipis pada awal perdagangan Asia, Jumat (3/5) pagi. Ilustrasi. (iStock/bomboman).

Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak dunia naik tipis pada awal perdagangan Asia, Jumat (3/5) pagi. Penguatan terjadi di tengah prospek pengurangan produksi Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) nan berkelanjutan.

Dilansir Reuters, nilai minyak mentah berjangka Brent untuk Juli naik 16 sen menjadi US$83,83 per barel pada pukul 00.08 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk Juni juga naik 19 sen menjadi US$79,14 per barel.

Kedua nilai referensi mengarah pada kerugian mingguan lantaran ketidakpastian ekonomi AS dan terbatasnya gangguan pasokan minyak mentah nan disebabkan oleh perang Israel-Hamas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Investor juga cemas terhadap prospek kenaikan suku kembang jangka panjang nan bakal membatasi pertumbuhan di AS, konsumen minyak terbesar dunia, sementara perang di Timur Tengah tidak menunjukkan tanda-tanda bakal mengganggu persediaan minyak global.

Brent menuju penurunan mingguan sebesar 6,3 persen, sementara WTI bergerak merosok 5,6 persen dalam minggu ini.

Penurunan ini terjadi hanya beberapa minggu menjelang pertemuan OPEC+.

Tiga sumber dari produsen OPEC+ mengatakan golongan tersebut dapat memperpanjang pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari setelah Juni jika permintaan minyak kandas meningkat. Kendati demikian, golongan tersebut belum memulai pembicaraan umum menjelang pertemuan tanggal 1 Juni.

Pasar sekarang menantikan info ekonomi AS dan parameter pasokan minyak mentah masa depan dari produsen utama bumi tersebut.

Hari ini, Biro Statistik Tenaga Kerja AS bakal merilis laporan bayaran non pertanian bulanan, nan merupakan ukuran kekuatan pasar kerja dan dipertimbangkan oleh bank sentral AS The Federal Reserve ketika menetapkan suku bunga.

Suku kembang nan lebih tinggi biasanya membebani perekonomian dan bisa mengurangi permintaan minyak global.

[Gambas:Video CNN]

(sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com