CNN Indonesia
Senin, 03 Jun 2024 09:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Harga minyak turun pada awal perdagangan Senin (3/6) meskipun anggota OPEC+ sepakat memperpanjang pengurangan produksi hingga 2025.
Mengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman Agustus turun 24 sen alias 0,3 persen ke menjadi US$80,87 per barel.
Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli turun 19 sen alias 0,25 persen menjadi US$76,80 per barel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analis Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan bahwa keputusan pemangkasan itu dipandang pasar sebagai penyebab pelemahan minyak.
Ia mengatakan meskipun ada perpanjangan pengurangan produksi, delapan negara OPEC+ telah mengisyaratkan rencana untuk secara berjenjang menghentikan pemotongan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari selama periode Oktober 2024 hingga September 2025.
"Komunikasi mengenai rencana mengurangi pemotongan produksi membikin lebih susah nilai minyak," katanya.
"Komunikasi pelepasan berjenjang mencerminkan kemauan kuat untuk mengembalikan produksi beberapa personil mengingat kapabilitas persediaan nan tinggi," tambahnya.
Beban nilai minyak juga datang dari Timur Tengah seiring perundingan gencatan senjata nan dilakukan Israel dan Hamas.
[Gambas:Video CNN]
(agt)