DPR Curiga Ada Perdagangan Minyak Gelap di RI

Sedang Trending 3 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

DPR RI mencurigai adanya perdagangan minyak gelap alias terlarangan di Indonesia nan lolos dari pengawasan Kementerian ESDM.

Kecurigaan ini disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Demokrat Hendrik Halomoan Sitompul dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana.

Hendrik mengaku tak tahu sejauh mana pengawasan Ditjen Migas Kementerian ESDM dalam jual beli minyak di Indonesia. Namun, dia meyakini semestinya perdagangan minyak di Tanah Air mudah untuk dipantau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi hari ini saya sangat cemas perdagangan minyak dan BBM di Indonesia. Saya ndak tahu para pedagang alias pemasok itu mereka dapat minyak dari mana. Makanya jika kita kenal money laundry, saya nyatakan di Indonesia terjadi oil and gas laundry," ungkap Hendrik dalam RDP tersebut di DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (29/5).

"Karena ada BBM nan tidak semestinya mereka miliki, tapi dilakukan perdagangan gelap di pasar. nan pasti setiap transaksi BBM itu ada minimal dua pajak, tapi ini tidak keluar. Karena mereka main antara PT A dan PT B, mereka buka tagihan pajak tapi itu bodong semua," tambahnya.

Hendrik meminta Plt Dirjen Migas Dadan untuk mendalami temuannya. Bahkan, dia mendesak Kementerian ESDM memanggil seluruh pemilik izin niaga umum (INU) migas.

Ia mempertanyakan dari mana kepemilikan minyak alias BBM dari para pemilik INU tersebut.

"Contoh, case ketika ada BUMN melakukan tender pengadaan BBM. Luar biasanya BUMN ini tidak menggunakan sinergitas BUMN. Artinya dia bebaskan semua boleh masuk pengadaan. nan herannya, bisa saja mereka (oknum diduga pedagang gelap) beri potongan nilai lebih tinggi dari Pertamina. Ini gak benar," bongkar Hendrik.

"Ini jarak (harga minyak) besar loh, dari mana itu mereka BBM-nya? Transaksi antara INU bermain, jadi lenyap jejak. Ini membahayakan. Kita punya info untuk mengungkap ini bahwa ada praktik-praktik INU di Indonesia nan gelap," tandasnya.

Pernyataan politikus Demokrat itu diamini oleh Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto. Ia mengatakan pihaknya siap jika diperlukan untuk membentuk tim investigasi.

Sugeng menyebut pemilik INU nan tidak beres tak salah. Apalagi, ada contoh kasus tender pengadaan BBM nan diungkap Hendrik, di mana nilai nan ditawarkan jauh lebih murah dari Pertamina.

"Mosok ada orang jual minyak sampai jauh di bawah nilai Pertamina? Agak gak logic jika tidak penyelundupan," berprasangka Sugeng.

"Jadi, ini nan juga memang rumor itu mudah-mudahan sekadar isu, bukan kenyataan. Karena begitu luas negeri kita dengan potensi selundupan di sana-sini. Nanti kita coba dalami bersama, jika kita perlu tim investigasi krusial juga lintas komisi," tandasnya.

Akan tetapi, tidak ada tanggapan langsung dari Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM mengenai dugaan perdagangan minyak gelap nan diungkap DPR RI tersebut.

[Gambas:Video CNN]

(skt/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com