Daftar Pilihan Saham Cuan Pekan Ini, Tambang Terlihat Banyak Bersinar

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 34,81 poin alias minus 0,49 persen ke level 7.088 pada Rabu (8/5) silam.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp12,75 triliun dengan jumlah saham nan diperdagangkan sebanyak 19,67 miliar saham.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat hanya sekali, sementara dua hari sisinya melemah. Tak heran, performa indeks pun melemah 2,01 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode 6 sampai dengan 8 Mei 2024 kemarin, perdagangan saham ditutup bervariasi.

Tercatat kapitalisasi pasar bursa mengalami perubahan sebesar 0,81 persen dari Rp12,01 triliun menjadi Rp11,92 triliun pada penutupan pekan lalu. Sementara, rata-rata volume transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 2,15 persen dari 18,59 miliar menjadi 18,99 miliar lembar saham.

Peningkatan juga terjadi pada rata-rata gelombang transaksi harian, ialah sebesar 3,13 persen dari 1,065 juta kali transaksi menjadi 1,099 juta kali transaksi. Adapun rata-rata nilai transaksi harian juga berubah sebesar 20,74 persen dari Rp14.952 triliun menjadi Rp11.851 triliun.

"Pergerakan penanammodal asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,10 triliun dan sepanjang 2024 penanammodal asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,49 triliun," kata Kautsar seperti dikutip dari situs IDX, Rabu (8/5).

Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan indeks saham pekan ini tetap bakal bergerak terbatas condong melemah dalam rentang level support 7.030 dan resistance 7.190.

Sementara, kata dia, parameter MACD tetap menunjukkan tren nan stagnan dengan RSI tetap melemah di bawah level 50.

"Pekan lampau tekanan jual asing di big caps tetap terus terjadi di tengah ketidakpastian sikap bank sentral saat ini, nan di mana potensi higher for longer untuk suka kembang bakal terjadi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (12/5).

Untuk sentimen dari dalam negeri, Oktavianus memandang rilis info neraca jual beli April 2024 nan diperkirakan turun menjadi surplus US$3,9 miliar didorong lantaran pelemahan mata duit rupiah terhadap dolar AS.

Ia berpandangan pasar bakal merespons moderat seiring dengan menguat kembali mata duit rupiah sejak awal Mei 2024.

Sementara untuk sentimen dari luar negeri, Oktavianus mengatakan rilis info inflasi AS pada April 2024 diperkirakan turun ke level 3,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari sebelumnya 3,5 persen (yoy). Menurutnya, jika info sesuai dengan perkiraan pasar, maka bakal menjadi sentimen positif untuk pasar saham, dan sebaliknya.

Sementara itu, normalisasi nilai komoditas di tengah potensi tertahannya suku kembang untuk jangka nan lebih panjang memberikan sentimen negatif seiring dengan kekhawatiran pelemahan demand global.

"Untuk emiten daya (produsen minyak mentah) bakal condong berakibat negatif," tutur Oktavianus lebih lanjut.

Ia menyarankan penanammodal dapat berhati-hati dengan wait and see jika indeks saham tetap bisa memperkuat di atas level psikologis 7.000.

[Gambas:Video CNN]

Pasalnya, itu bakal menjadi konfirmasi support jangka panjangnya. Sementara potensi rebound bakal semakin terbuka jika sukses bertahan.

Berdasarkan kajian teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham nan bisa dikoleksi.

Pertama, saham XL Axiata alias EXCL nan ditutup menguat 2,06 persen ke posisi 2.480 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi EXCL dapat menyentuh level 2.640 pada pekan ini.

Kedua, saham Merdeka Battery Materials alias MBMA nan ditutup menguat 4,50 persen ke posisi 580 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi MBMA dapat menyentuh level 660 pada pekan ini.

Ketiga, saham Indo Tambangraya Megah alias ITMG nan ditutup menguat 2,22 persen ke posisi 25.350 pekan lalu. Oktavianus pun memproyeksi ITMG dapat menyentuh level 26.700 pada pekan ini.

Keempat, saham Aneka Tambang alias ANTM nan ditutup menguat 1,99 persen ke posisi 1.535 pekan lalu. Ia pun memproyeksi ANTM dapat menyentuh level 1.645 pada pekan ini.

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan indeks saham tetap rawan terkoreksi dengan support di 7.36 dan resistance 7.135 pada Senin (13/5).

"Untuk sentimen kami perkirakan bakal dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi China, di mana pada minggu ini bakal ada rilis neraca jual beli dan inflasi," tuturnya.

Tak hanya itu, dia beranggapan info neraca jual beli Indonesia nan bakal dirilis pekan ini bakal turut mewarnai pergerakan IHSG pekan ini.

Ia pun menyarankan penanammodal dapat mencermati beberapa saham dari emiten dia rekomendasikan, ialah Aneka Tambang alias ANTM. Ia memproyeksi ANTM bisa menyentuh level 1.600 pekan ini.

Selanjutnya, Herditya juga merekomendasikan saham Astra Motor alias ASII nan ditutup menguat 1,49 persen ke level 5.125 pekan lalu. Ia memproyeksi ASII dapat menyentuh level 5.275 pada pekan ini.

Kemudian, Herditya merekomendasikan saham GoTo Group alias GOTO nan ditutup menguat 3,08 persen ke level 67 pekan lalu. Ia memproyeksi GOTO dapat menyentuh level 76 pada pekan ini.

(agt)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com