CNN Indonesia
Rabu, 08 Mei 2024 22:15 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi bercerita soal gimana mereka mengejar potensi bisnis panas bumi hingga Kenya dan Turki.
"Kita commercially driven. Kalau ada asset operating, apalagi nan ada di dalam dan luar negeri, bakal kita ambil," tuturnya dalam Media Briefing di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).
"Kita punya uangnya, kita punya expertise-nya, jika ada nan bagus tentunya bakal kita ambil," tegas Julfi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Potensi terdekat nan tengah diupayakan Pertamina ada di Kenya. Julfi menyebut dua hari ini mereka tengah intensif berbincang dengan utusan negara tersebut.
Julfi mengatakan ada utusan Kenya nan datang langsung ke Indonesia untuk berbincang soal kerja sama panas bumi tersebut. Bos PGE itu menyatakan gimana hasil kesepakatan tersebut kemungkinan baru bisa diumumkan pada kuartal III 2024.
Setidaknya ada dua proyek panas bumi nan tengah dipertimbangkan di negara Afrika tersebut. Ia menyebut Pertamina bisa langsung menggarap dua-duanya alias memulai salah satu terlebih dahulu.
"Memang, salah satunya kenapa kita ke Kenya, resources sudah proven. Voltaria itu sudah 900 megawatt dan kita mendapatkan return nan sangat bagus, lebih dari Indonesia. Karena itu kita memandang ke Kenya," jelas Julfi.
"Turki juga kita lagi review, salah satunya operating field. Ya, mudah-mudahan geothermal Indonesia bakal going abroad," tutupnya.
Di lain sisi, Direktur Operasi PGE Ahmad Yani menegaskan mereka terus memutar otak untuk meningkatkan keekonomian dari upaya panas bumi. Tujuannya, agar upaya geothermal ini tetap kompetitif sehingga PGE terus survive dan menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Yani mengungkapkan pemanfaatan daya panas bumi untuk listrik hanya 30 persen. Oleh lantaran itu, tetap ada kesempatan 70 persen lainnya nan bisa dimanfaatkan PGE.
"Ini bukan perihal baru. Kalau kita lihat di bumi untuk saat ini negara nan menghasilkan listrik terbanyak dari geothermal itu Amerika dan nomor dua Indonesia," jelasnya.
"Tetapi negara nan memanfaatkan geothermal di bumi itu tanpa kita duga China nomor satu di dunia, memanfaatkan daya geothermal," imbuh Yani.
[Gambas:Video CNN]
(skt/agt)