Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin merespons soal berita nan menyebut dirinya dilirik Presiden Terpilih Prabowo Subianto menjadi menteri keuangan.
Budi Gunadi sebenarnya enggan berkomentar banyak saat ditanya mengenai perihal itu. Menurutnya, daftar kandidat nan bakal menjadi calon bendaharawan negara berikutnya menjadi kewenangan Prabowo.
"Itu kan nan bicara dari teman-teman wartawan. Nanti nan mutusin kan presiden terpilih," tuturnya di Jakarta, Rabu (8/5), seperti dikutip dari detikfinance.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi Gunadi adalah satu dari empat nama nan diklaim dilirik Prabowo untuk menjadi bendaharawan negara. Namanya mencuat dari sederet sumber media asing Bloomberg.
Mereka menyatakan Prabowo tengah menimbang-nimbang siapa nan cocok menjadi menteri finansial usai dirinya dilantik menjadi presiden.
Soal kesiapan dirinya menjadi menkeu di kabinet Probowo, Budi dengan guyonnya memilih untuk menjadi menteri penerangan nan mengurus wartawan, seperti kalanya di era Presiden Suharto.
"Saya minatnya, siapnya lari maraton di resolusi 60 tahun. Niatnya ini dalam lima tahun ke depan kita mau beresin six major. Kenapa? Sebagai menkes mesti kasih contoh kan hidup sehat," katanya.
"Kalau ada posisi kayak zamannya Pak Harto, ada menteri penerangan nan ngurusin wartawan, saya mau jadi menteri penerangan," sambung Budi Gunadi.
Budi pun mengaku bahwa komunikasinya dengan Prabowo melangkah dengan baik. Hal ini selayaknya sesama menteri nan bekerja di kabinet nan sama.
"Semua menteri komunikasinya baik kok. Pak Prabowo kan kawan di kabinet, ya jadi kita berkomunikasi dengan baik," pungkasnya.
Nama lain nan juga sempat masuk bursa calon menkeu Prabowo adalah Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.
Serupa dengan Budi, keduanya enggan banyak berkomentar mengenai rumor tersebut.
Terlepas dari respons ketiganya, tak ada nama Sri Mulyani dalam keempat calon menkeu era Prabowo. Satu nama lain nan diklaim dipertimbangkan Prabowo adalah Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.
Bloomberg membeberkan argumen kenapa Prabowo tak memilih Sri Mulyani menjadi calon menteri keuangan. Pasalnya, sosok nan terpilih kelak punya tugas besar membantu Prabowo menghadapi beragam akibat geopolitik, khususnya gangguan rantai pasok dunia imbas persaingan AS-China.
"(Prabowo) mencari teknokrat nan dapat mengamankan pendanaan untuk janji-janji kampanyenya, sembari menjunjung tinggi kehati-hatian fiskal," tulis mereka.
"Orang tersebut kudu menjaga disiplin fiskal, nan sangat krusial dalam menstabilkan rupiah dan meyakinkan penanammodal asing, juga mengamankan pendanaan nan cukup untuk rencana pengeluaran besar Prabowo," tandas media asing tersebut.
[Gambas:Video CNN]
(del/agt)