BSI Rilis Sukuk Keberlanjutan, Incar Dana Rp10 T

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meluncurkan instrumen sukuk keberlanjutan (sustainability) hari ini (15/5).

Bank syariah ini mengincar biaya sebesar Rp10 triliun dari publikasi sukuk ini, dengan issuence tahap pertama sebesar Rp3 triliun.

"Rp10 triliun, namun kita mulai dari 3 (triliun) dulu, kelak kita lihat saja, ada transnya (transaksi), trans satu, dua, tiga, empat," kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam Public Expose Sukuk Sustainability BSI, Jakarta Selatan, Rabu (15/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku bangga BSI bisa memelopori publikasi sukuk sustainability perdana di Indonesia.

"Kehadiran sukuk sustainability ini merupakan penemuan nan dapat memperkaya instrumen finansial syariah di Indonesia," ujarnya.

"Kita mau menjadi pelopor. Biasanya bank-bank lain menerbitkan obligasi hijau, tapi kita lebih dari itu. Tidak hanya hijaunya, tetapi juga ada keberlanjutannya," tambah Hery.

Adapun imbal hasil nan ditawarkan sekitar 6,4 persen hingga 7,1 persen untuk seri A (370 hari).

Kemudian seri B (2 tahun) ditawarkan dengan kupon 6,45 persen hingga 7,15 persen. Sementara seri C (3 tahun) 6,50 persen hingga 7,20 persen. Adapun pembayaran kupon bakal dilakukan secara kuartalan.

Masa penawaran awal sukuk sustainability dimulai sejak 15 Mei hingga 30 Mei 2024, sedangkan periode penawaran umum dilaksanakan pada 11-12 Juni 2024.

BSI mengharap sukuk keberlanjutan ini bisa memikat penanammodal lembaga dan ritel, termasuk kaum muda.

"Instrumen ini dapat dimiliki mulai dari Rp5 juta per unit sehingga terjangkau oleh kaum muda nan baru belajar investasi," pungkasnya.

Menurut info dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per September 2023, kebanyakan penanammodal di pasar modal Indonesia saat ini adalah milenial dan generasi Z, ialah 80 persen dari total investor. Kelompok ini berumur 31-40 tahun.

Dana nan terkumpul dari hasil publikasi Sukuk Mudharabah Keberlanjutan nantinya bakal digunakan untuk pembiayaan aktivitas nan berkategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) dan Kegiatan Usaha Berwawasan Sosial (KUBS).

Adapun BSI sendiri mempunyai portofolio pembiayaan berkepanjangan mencapai Rp59,19 triliun per posisi Maret 2024 nan terbagi atas kategori KUBL sebesar Rp12,57 triliun dan KUBS sebesar Rp46,62 triliun.

[Gambas:Video CNN]

(wlm/pta)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com