CNN Indonesia
Selasa, 07 Mei 2024 06:03 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) alias BRI mengakui pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia tetap melambat pada tahun ini.
Hal itu dikatakan oleh Direktur Utama BRI Sunarso. Ia mengatakan perlambatan pertumbuhan upaya itu antara lain dipicu beberapa faktor.
Pertama, pelemahan daya beli masyarakat dan keterlambatan panen raya di sejumlah wilayah di Indonesia akibat El Nino. Masalah ini sedikit besar berakibat ke laju konsumsi rumah tangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika laju konsumsi rumah tangga dan pendapatan kelas menengah melambat maka ekspansi upaya UMKM perlu dibatasi dan selektif," katanya dalam Halal Bihalal dengan sejumlah ketua media masa pada Jumat (26/4) lalu.
Kedua, normalisasi permintaan peralatan dan jasa pasca seremoni Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Ketiga, kenaikan nilai peralatan dan jasa nan membikin volume penjualan hingga produksi peralatan menurun.
Keempat, musim penghujan nan melanda di beberapa wilayah di awal tahun anggaran nan menyebabkan ekspansi upaya sektor prasarana terhambat.
Kelima, persaingan ketat antara peritel dan pedagang online serta jumlah pengguna nan lebih sedikit dan waktu operasi nan terbatas imbas Ramadan kemarin.
Meskipun demikian, dia mengatakan sejatinya bisnis UMKM masih mempunyai prospek nan bagus. Bahkan upaya tetap berpotensi untuk mengalami ekspansi.
Hal itu ditopang salah satunya oleh panen raya nan sudah terjadi di sejumlah daerah. Selain itu, upaya UMKM juga mendapatkan topangan dari kenaikan nilai peralatan dan jasa imbas keterbatasan pasokan dan aspek Ramadan.
Bisnis UMKM juga mendapatkan topangan dari peningkatan permintaan imbas Ramadan dan kampanye Pilpres dan Pileg di kuartal I 2024.
"Pada kuartal II 2024, UMKM tetap optimis bahwa aktivitas upaya bakal meningkat," katanya.
Hal itu ditopang oleh puncak panen raya, cuaca kondusif nan bisa menopang proyek pemerintah dan swasta, serta pertumbuhan ekonomi nan bagus.
(agt)