BRI | CNN Indonesia
Sabtu, 01 Jun 2024 17:12 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI menyatakan menjual agunan menjadi upaya menjaga rasio angsuran bermasalah nan biasa disebut Non-Performing Loan (NPL), sekaligus menjaga kualitas angsuran nan disalurkan.
Direktur Manajemen Risiko BRI, Agus Sudiarto mengatakan bahwa penjualan agunan menjadi salah satu rangkaian dari pemulihan aset bermasalah.
"Mayoritas aset bermasalah nan terjual merupakan segmen ritel, ialah 83,85 persen dari seluruh penjualan melalui lelang dan dampaknya," kata Agus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, BRI ditegaskan terus meningkatkan strategi pemasaran aset bermasalah melalui platform pemasaran digital website infolelang.bri.co.id. Selain itu, BRI tetap mengupayakan pemasaran, antara lain berupa kerja sama dengan agen property, mengikuti dan menyelenggarakan expo lelang, hingga gathering pengguna inti.
Agus menyatakan, pendapatan recovery BRI dari penjualan aset bermasalah, baik lelang maupun non lelang sampai dengan April 2024 tercatat mengalami pertumbuhan double digit.
BRI pun menyampaikan optimistisme dapat mencapai sasaran pendapatan recovery dari penjualan aset bermasalah dan penyelesaian lainnya, nan disesuaikan dengan kondisi ekonomi nan mulai stabil, diikuti peningkatan pemasaran agunan melalui situs BRI maupun expo lelang, serta kerja sama dengan pihak ketiga seperti DJKN/KPKNL, BPN, Pengadilan, Balai Lelang, dan Broker Properti.
"Diharapkan dengan beragam upaya recovery aset bermasalah nan telah kami tempuh bakal berakibat juga dalam menjaga NPL BRI nan di tahun 2024 ditargetkan berada di sekitar 3 persen," kata Agus.
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]