BRI | CNN Indonesia
Jumat, 26 Apr 2024 19:02 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa video 'Uang Hilang di BRI adalah pengaruh dari Pemilu Untuk Serangan Bansos' merupakan info tidak betul dan menyesatkan. BRI apalagi tidak segan mengambil langkah dan tindakan norma terhadap penyebar info hoaks nan viral di media sosial tersebut.
Belum lama ini ramai di media sosial video nan menduga hilangnya duit pengguna BRI akibat biaya pemilu untuk serangan bansos dan membantu pemerintah merusak demokrasi. Video viral ini beredar di akun media sosial akun Rama News @ramanews (Instagram, Tiktok, dan Facebook) ada 23 April 2024. Akun tersebut menunggah video nan diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik.
Video itu menarasikan kejadian pengguna BRI nan kehilangan duit lantaran pengaruh dari pemilu nan memerlukan duit untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah nan merusak demokrasi. Pada video nan viral di sosial media dan beredar di whatsapp group tersebut, pengunggah juga membujuk masyarakat untuk menarik uangnya nan ada di BRI dan menyimpannya sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"BRI bakal mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah norma terhadap pihak-pihak terkait, lantaran konten berisi info nan menyesatkan, merusak gambaran BRI dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat," ujar Hendy dalam keterangan tertulis.
BRI menyatakan dengan tegas bakal mengambil tindakan norma mengenai hoaks video viral duit pengguna lenyap lantaran pengaruh pemilu untuk serangan bansos. (Foto: Arsip BRI).
Hendy mengimbau masyarakat agar dapat memanfaatkan sosial media secara bijak dan positif. Dia juga mengimbau masyarakat tidak mudah termakan info nan belum dapat dipastikan kebenarannya.
BRI juga terus menghimbau dan memberikan edukasi kepada nasabah, serta masyarakat untuk dapat bertransaksi kondusif dan nyaman. Hal tersebut tak lepas dari tetap adanya beragam modus penipuan online alias social engineering.
Salah satu nan marak adalah modus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp. BRI mengimbau pengguna agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi.
Selain itu, Hendy mengimbau pengguna untuk tetap menjaga kerahasiaan info pribadi dan info perbankan kepada orang lain dan pihak nan mengatasnamakan BRI. Termasuk memberikan info informasi pribadi maupun info perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP, dsb.) melalui saluran, tautan alias website dengan sumber nan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(ory/ory)