BMSG Bawa Semangat Sustainability Champion Bank Mandiri ke Mancanegara

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Mandiri Singapura (BMSG) menunjukkan komitmennya dalam menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui beragam inisiatif. Salah satunya adalah dengan meluncurkan seragam resmi nan terbuat dari bahan daur ulang dan menggelar obrolan berjudul ESG Talks dalam aktivitas berjudul 'BMSG on Preference: Elevating ESG Impact'.

General Manager & Country Head BMSG, Tri Nugroho, menjelaskan bahwa aktivitas ini merupakan momen krusial untuk mengingatkan kembali visi Bank Mandiri sebagai 'Sustainability Champion' di Indonesia. Acara nan diadakan pada Jumat (26/4) ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan peran tenaga kerja Bank Mandiri, alias nan dikenal sebagai Mandirian, dalam menerapkan aspek ESG dalam operasional perusahaan.

"Visi keberlanjutan dan penerapan ESG Bank Mandiri diimplementasikan untuk instansi operasional nan ada di Indonesia, beserta kantor-kantor luar negeri, terutama di Singapura," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada sesi ESG Talks, CEO Pable, Aryenda Atma, datang sebagai narasumber untuk membahas akibat lingkungan dari style hidup nan mengabaikan aspek ESG dan langkah-langkah untuk menanggulanginya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan peluncuran 70 outer seragam resmi BMSG nan terbuat dari bahan busana jejak seberat lebih dari 50 kilogram. Pembuatannya diperkirakan menghemat air sebanyak 675 ribu liter alias setara konsumsi air oleh 925 orang dewasa dalam setahun.

Peluncuran seragam ini merupakan salah satu bentuk komitmen BMSG dalam mengelola limbah, mendaur ulang busana jejak nan dikumpulkan Mandirian melalui kampanye #LoopingforLife yang mengangkat tema 'A campaign for advancing circularity, one more circle to protect us, Human'.

Penyelarasan Prinsip ESG

BMSG melangkah lebih jauh dengan menyelaraskan program-program ESG dengan kerangka dan pilar ESG Group Bank Mandiri Indonesia lainnya. Langkah ini merupakan gambaran komitmen BMSG terhadap tiga pilar ESG, ialah Sustainable Banking, Sustainable Operation, dan Sustainability Beyond Banking.

Di pilar Sustainable Banking, BMSG telah mengimplementasikan ESG framework terhadap existing dan new debitur. Per 31 Maret 2024 BMSG telah menyalurkan Sustainability-linked Loan sebesar US$90 juta.

Selain itu, BMSG juga bekerja-sama dengan Mandiri Group di Singapura dalam menjalankan aktivitas upaya berangkaian dengan aspek ESG, seperti Mandiri Securities Pte. Ltd. (MSPL) nan menjadi joint lead managers untuk publikasi Green Bonds Bank Mandiri untuk diinvestasikan oleh pengguna BMSG.

Begitu juga dengan Mandiri Investment Management Singapore (MIMS) sebagai investment manager dari Indonesia Impact Fund, biaya kelolaan social impact pertama di Indonesia berdasarkan pada nilai ESG.

Di pilar Sustainable Operation, BMSG menjalankan beberapa program berangkaian dengan operasional instansi nan berkepanjangan melalui program clean desk, saving energy and electricity untuk menghemat penggunaan lampu pada siang hari, serta go paperless untuk digitalisasi arsip dan daur ulang kertas.

Sementara itu di pilar Sustainability Beyond Banking, salah satu contohnya BMSG memproduksi seragam daur ulang nan memberdayakan UMKM mini dengan melibatkan penjahit dan penenun.

BMSG juga memastikan transparansi nan komprehensif pada ESG Disclosure, di mana BMSG telah mengimplementasikan Task Force on Climate-Related Financial Disclosures di laporan keberlanjutan pada 2023.

Sebagai informasi, komitmen Bank Mandiri dalam bagian ESG sudah mendapatkan banyak penghargaan salah satunya oleh IDX untuk kategori Best Company for Innovation in mobilizing ESG for Sustainable Future.

Menurut Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria, penghargaan tersebut menjadi salah satu bukti konsistensi Bank Mandiri dalam menerapkan ESG.

"Kiprah Bank Mandiri di Indonesia menjadi inspirasi bagi instansi luar negeri, termasuk BMSG, untuk terus melanjutkan kerja keras dalam menerapkan prinsip-prinsip berkepanjangan dalam konteks perbankan," pungkas dia.

(rir)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com