Bea Cukai Bantah soal Viral Sewa Jasa Influencer

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) buka bunyi soal berita menyewa jasa konten pembuat alias influencer di media sosial.

Kabar tersebut sebelumya diungkapkan oleh konten pembuat Bima lewat akun TikToknya @awbimax.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC Nirwala Dwi Heryanto mengatakan pihaknya tidak pernah ada kontak alias tawaran kerja sama dengan Bima.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bea Cukai, kata Nirwala, juga tidak pernah meminta agensi tertentu untuk membujuk influencer tersebut bekerja sama.

Nirwala mengakui pihaknya pernah bekerja sama dengan beberapa influencer lain mengenai jasa kepabeanan dan cukai. Namun, Bea Cukai katanya tidak menyewa influencer sebagai buzzer.

"Kami tidak menggunakan jasa buzzer untuk mendiskreditkan opini masyarakat khususnya mengenai apa nan tengah ramai diperbincangkan belakangan ini," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (6/5).

Nirwala mengatakan kerja sama dengan influencer tersebut bermaksud memaksimalkan jangkauan publisitas dan menyederhanakan info agar dapat lebih mudah dipahami masyarakat secara praktis.

Selain menggandeng beberapa influencer, Bea Cukai katanya juga secara aktif memberikan edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat.

"Layaknya organisasi lain nan memahami pentingnya peran media sosial dan influencer dalam membantu menyebarkan dan menyederhanakan info nan kami miliki, kami juga turut mengoptimalkan penggunaan fungsi-fungsi tersebut," ujarnya.

Influencer bernama Bima sebelumnya mengunggah tangkapan layar tawaran dari sebuah agensi untuk bekerjasama dengan Bea Cukai. Tawaran itu disebut bukan sebagai buzzer, tapi pandangan influencer terkait pengalaman mereka dengan Bea Cukai.

Bima kemudian mengatakan dia mematok penghasilan sebesar Rp100 juta per video di TikTok.

Dalam video lainnya, Bima mengatakan agensi tersebut kemudian kembali menghubunginya dan meminta Bima menghapus unggahannya tersebut. Namun, Bima tidak mau.

"Karena kelak ini lembaga bisa playing victim seolah-olah gue di sini nyebar hoax," kata Bima.

Agensi tersebut kemudian meminta maaf ke Bima mengenai tawaran nan ditawarkan. Namun Bima mengatakan agensi maupun Bea Cukai tidak perlu meminta maaf.

Menurutnya, Bea Cukai sah-sah saja membikin kampanye di media sosial. Namun, dia tak mau jika diminta kudu mengikuti kemauan Bea Cukai dalam memberikan pandangan mengenai pelayanan lembaga itu.

"Caranya salah, sudah jelas-jelas crisis-nya terjadi di lembaga mereka sendiri. Lo mau gue review jujur beneran enggak mungkin, pasti lo mau gue di-script gitu," katanya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com