Bank DBS Indonesia Tingkatkan Dampak Sosial Lewat DBS Foundation

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank DBS Indonesia menyatakan komitmennya tak hanya konsentrasi pada praktik jasa perbankan nan bertanggung jawab dan berkelanjutan, namun dapat memberikan akibat sosial secara positif bagi masyarakat Indonesia. Komitmen itu diwujudkan Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation nan dibentuk pada 2014 dengan tujuan untuk mendukung perusahaan sosial melalui pemberian biaya hibah dan support dalam mengembangkan upaya mereka.

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong mengatakan pihaknya tidak hanya berfokus meraih untung semata, tetapi juga mengalokasikan untuk aktivitas sosial, sehingga upaya sosial nan dilakukan DBS Foundation tidak berjuntai pada donasi.

Chu Chong menjelaskan, DBS Foundation memberikan hibah kepada wirausaha sosial untuk membantu mereka berkembang dan menciptakan akibat positif bagi masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari perusahaan sosial ini kami mencari produk nan bisa membantu mereka mendapatkan kesadaran dari pedoman pengguna kami, dan kami juga bakal memberikan biaya hibah kepada mereka," ujar Chu Chong dalam program Insight With Desi Anwar 'Bank DBS Indonesia, Memimpin Transisi Menuju Ekonomi Berkelanjutan'.

Salah satu penerima biaya hibah dari DBS Foundation adalah Waste4Change, salah satu pionir wirausaha sosial untuk pengelolaan sampah. Dalam aktivitas Asian Insights Conference nan belum lama ini digelar, Bank DBS Indonesia mengundang penerima biaya hibah lainnya ialah Nafas, aplikasi pengukur polusi udara di Jakarta; dan Plana, sebuah greentech nan mendaur ulang sekam padi dan sampah plastik untuk menjadi material gedung nan berkelanjutan. Keduanya diberi kesempatan untuk berbagi cerita tentang model upaya nan mereka jalankan.

Tak hanya itu, Chu Chong juga mengatakan, bahwa pada akhir tahun lampau grup DBS telah memutuskan untuk meningkatkan kontribusi mereka melalui DBS Foundation sebesar SGD1 miliar untuk 10 tahun ke depan nan dikucurkan untuk semua pasar inti Bank DBS, termasuk Indonesia.

"Di Indonesia, kami mempunyai kesempatan. Untuk Indonesia bagiannya cukup besar. Tapi pada dasarnya SGD1 miliar selama 10 tahun berfaedah sekitar SGD100 juta per tahun, nan bakal digunakan untuk tujuan nan baik," kata Chu Chong.

Khusus di Indonesia, lanjut Chu Chong, konsentrasi utama kontribusi selama 10 tahun ke depan ini untuk meningkatkan inklusi finansial serta digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat berpenghasilan rendah dan kurang mampu.

Bank DBS IndonesiaFoto: Bank DBS Indonesia

Tak hanya itu, Bank DBS Indonesia juga telah menyiapkan program-program sosial nan bakal diimplementasikan guna mendukung kehidupan dan mata pencaharian masyarakat Indonesia, dengan tujuan menciptakan akibat positif jangka panjang.

Selain itu, DBS Foundation juga mempunyai program Digital Literacy nan dijalankan Bank DBS Indonesia berbareng dengan Dicoding Indonesia, dan melaksanakan program literasi finansial bekerjasama dengan Pijar Foundation.

Chu Chong menekankan pentingnya memilih mitra nan dapat dipercaya dan mempunyai program nan sejalan dengan misi sosial Bank DBS Indonesia, termasuk dalam perihal literasi keuangan.

"Kami mau mencari mitra nan bisa diandalkan untuk bisa membawa perihal ini lebih jauh. Kami juga berambisi beberapa program kami bisa kami lakukan di skala nasional," katanya.

Chu Chong menegaskan bahwa pengukuran keberhasilan program-program sosial Bank DBS Indonesia ini dilakukan dengan memandang berapa banyak penerima faedah nan sukses disentuh dan gimana dampaknya terhadap organisasi sosial.

Karena itu, dalam menerapkan beragam program sosialnya ini, Bank DBS Indonesia berkomitmen tak hanya menjadi jasa perbankan semata, tapi lebih dari itu dapat memberikan kontribusi dan akibat positif jangka panjang bagi perkembangan upaya sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

"Kami mau memastikan bahwa biaya tersebut digunakan untuk tujuan nan baik dan betul-betul memberikan akibat positif bagi Indonesia dalam lingkup nan lebih luas dari perbankan," tambahnya.

(ory/ory)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com