Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik 1 persen usai menjadi personil Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Tak hanya itu, pemerintah juga menargetkan investasi nan masuk ke Tanah Air makin meningkat dengan keikutsertaan itu.
"Artinya faedah bagi bumi usaha, para pekerja, dan UMKM, itu juga bakal mendorong ketahanan ekonomi nasional dan lapangan kerja," katanya dalam konvensi pers di St. Regis Jakarta, Rabu (29/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga mengatakan Indonesia sedang dalam tahap aksesi untuk menjadi personil OECD. Presiden Jokowi juga sudah membentuk Tim Nasional Persiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam OECD di mana Airlangga ditunjuk sebagai ketua.
Proses aksesi, sambungnya, krusial bagi Indonesia agar bisa keluar dari middle income trap alias kondisi ketika negara sukses mencapai tingkat pendapatan menengah tetapi tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk menjadi negara maju.
Airlangga menyebut beragam negara berproses lebih panjang untuk memperoleh aksesi OECD. Salah satunya Argentina nan menyantap waktu lima tahun mulai dari mengirim surat sampai aksesinya diterima. Sedangkan aksesi Indonesia diterima dalam tujuh bulan.
Kendati demikian, Airlangga mengatakan ada sejumlah tantangan untuk menjadi personil OECD.
"Tantangannya tentu benchmarking izin kepada best practice. Dan tentu saja untuk membawa seluruh kementerian berada dalam gelombang nan sama. Dan itu tentu selama ini kita melakukan sinkronisasi dari pengharmonisan Undang-Undang Cipta Kerja dan gimana implikasi operasionalisasinya," katanya.
Pemerintah menargetkan Indonesia bisa menjadi personil resmi dari OECD dalam tiga tahun mendatang. Target dibuat lantaran sejauh ini sudah ada 38 negara nan mendukung Indonesia masuk dalam OECD.
Airlangga menyebut Indonesia mau mengikuti jejak Chili nan hanya butuh tiga tahun untuk proses aksesi.
Ia menegaskan sejauh ini tidak ada negara nan bisa sigap diterima dalam keanggotaan OECD.
"Tiga tahun, Chile tiga tahun, tapi masyarakat Chile penduduknya tidak banyak," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (16/5).
Adapun periode proses aksesi menuju OECD di masing-masing negara menurutnya beragam. Contohnya Kosta Rika nan memerlukan waktu enam tahun, Kolombia tujuh tahun, dan Chile nan cukup sigap ialah tiga tahun.
"Mereka berproses sudah rata-rata lebih dari dua tahun, Brasil sampai 5 tahun. Nah, Indonesia masuk dalam pendaftaran itu," imbuh Ketua Umum Partai Golkar itu.
[Gambas:Video CNN]
(fby/agt)