CNN Indonesia
Selasa, 07 Mei 2024 10:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Lebih dari 200 tenaga kerja PT Sepatu Bata Tbk terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) imbas penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta.
Mengutip Antara, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta Didi Garnadi mengatakan telah menerima info dari manajemen mengenai kondisi Bata nan penjualannya turun. Sebelum menutup pabrik, sambungnya, Bata telah melaporkan rencana penghentian produksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasannya, lantaran pabrik selama empat tahun terakhir merugi imbas sunyi pembeli.
Sementara itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bakal memanggil manajemen Bata. Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif mengatakan pihaknya bakal memberikan saran untuk memperkuat pabrik sepatu tersebut.
Hal tersebut katanya berangkaian dengan kebijakan larangan terbatas alias lartas nan bermaksud untuk mengendalikan peralatan impor masuk ke Indonesia.
Apalagi Kemenperin memandang komposisi upaya Bata, sebagian besar berada di bagian retail nan diisi dari produk impor.
"Manufaktur Bata sendiri hanya sebagian mini nan memproduksi sepatu, itu pun bahan bakunya berasal dari impor," katanya.
Febri berambisi dengan kebijakan lartas, industri dasar kaki bisa mulai membangun dan memaksimalkan pabrik mereka di Indonesia. Dengan lartas katanya impor produk jadi ke Indonesia bakal dikendalikan.
"Untuk (impor) bahan baku kan tetap lancar. Supaya pasar dalam negeri diisi oleh industri dalam negeri," katanya.
Sebelumnya, Corporate Secretary Sepatu Bata Hatta Tutuko mengatakan perusahaan menutup operasional pabrik di Purwakarta lantaran merugi di tengah menurunnya permintaan.
Ia menuturkan Bata telah melakukan beragam upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi covid-19. Di lain sisi, perubahan perilaku konsumen nan begitu sigap juga menjadi tantangan.
Namun, perusahaan tak merinci beberapa kerugian nan diderita. Hatta hanya mengatakan kapabilitas produksi pabrik jauh melampaui kebutuhan nan bisa diperoleh secara berkepanjangan dari pemasok lokal di Tanah Air.
[Gambas:Video CNN]
(fby/pta)