18 Eks Bandara Internasional Cuma Layani 200 Turis Asing Tahun Lalu

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan 18 bandara nan dicabut status internasionalnya oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hanya melayani sekitar 200 turis asing sepanjang tahun lalu.

Karenanya, pemerintah turun tangan dengan mencabut status internasional belasan airport tersebut dengan menyisakan 17 airport nan tetap berstatus internasional.

"Selama 2023 dari total di luar 17 airport ini hanya menyumbang sekitar 200 visitor mancanegara, jadi sangat sedikit," ungkap Sandiaga di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, dikutip CNBC Indonesia, Senin (6/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, dengan airport besar alias pengumpul (hub) dan airport pengumpan (spoke), pemerintah bakal konsentrasi kepada bandara-bandara utama seperti Bali, Batam, Jakarta nan menjadi pintu masuk utama wisman.

Terlebih, lima destinasi pariwisata prioritas juga sudah terlayani dengan airport internasional nan ada. Lima destinasi itu ialah Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang.

"Saya memandang efisiensi jika dari sektor pariwisata dan ekonomi imajinatif bisa mencapai nomor 15-20 persen dengan adanya konsentrasi di lima destinasi nan super prioritas nan kita tawarkan paket-paket nan bakal lebih mendorong kunjungan visitor tersebar di seluruh wilayah Nusantara," jelasnya.

Kemenhub mencabut status internasional 18 airport dengan argumen airport tersebut hanya hanya beberapa kali melakukan penerbangan internasional.

Bahkan, Kemenhub mencatat ada airport nan sama sekali tak mempunyai pelayanan penerbangan internasional. Tentunya itu membikin operasional airport menjadi tidak efektif serta tak efisien.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan pencabutan status Internasional dari 18 airport itu memberikan untung bagi operator maupun maskapai penerbangan.

Menurutnya, operator airport bakal lebih efisien lantaran tak perlu menyiapkan banyak personil padahal peminatnya di airport tersebut tidak banyak.

Sementara, maskapai penerbangan bakal lebih sehat lantaran tidak perlu menyiapkan pesawat untuk penerbangan internasional nan penumpangnya hanya sedikit.

Adapun 17 airport berstatus internasional nan tetap beraksi sebagai berikut:

1. Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar
2. Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara
3. Bandara Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatra Barat
4. Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau
5. Bandara Hang Nadim, Banten, Kepulauan Riau
6. Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten
7. Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, DKI Jakarta
8. Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat
9. Bandara Kulonprogo, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta
10. Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur
11. Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali
12. Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok Tengah, NTB
13. Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Kalimantan Timur
14. Bandara Sultan Hasanuddin, Maros, Sulawesi Selatan
15. Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara
16. Bandara Sentani, Jayapura, Papua
17. Bandara Komodo, Labuan Bajo, NTT

[Gambas:Video CNN]

(fby/sfr)

Sumber cnnindonesia.com
cnnindonesia.com