Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut 1 juta bibit cerah lobster (BBL) diselundupkan keluar negeri secara terlarangan setiap hari.
Akibat praktik itu, Indonesia dirugikan Rp52,925 triliun sampai Rp54,75 triliun per tahun.
"Jika kebutuhan luar negeri sebesar itu, kita asumsikan sehari ada sejuta benur diselundupkan, artinya potensi kerugian negara setahun mencapai Rp52,925 triliun hingga Rp54,75 triliun dengan dugaan nilai patokan ikan alias HPI di kisaran Rp150 ribu per ekor," ujar Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Tugas Media dan Komunikasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Doni Ismanto Doni Ismanto dalam konvensi pers nan digelar di Palembang, Senin (6/5) seperti dikutip dari Antara.
Atas dasar itu katanya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengeluarkan sejumlah kebijakan. Salah satunya; memperkuat sinergi pengawasan berbareng lembaga penegak norma lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Sakti juga melakukan transformasi tata kelola dengan menerbitkan Permen KP Nomor 7/2024 dan patokan turunannya, serta menggencarkan penyuluhan terhadap nelayan untuk ikut serta memerangi penyelundupan benur.
Upaya diplomasi juga aktif dilakukan KKP dengan pemerintah Vietnam, untuk bersama-sama memerangi praktik penyelundupan BBL. Upaya ini disambut positif dengan lahirnya kerjasama perikanan dua negara, serta komitmen pemerintah Vietnam mendorong pembudidayanya menggunakan BBL bersertifikat dari Indonesia.
Kerja sama perikanan nan disepakati juga bakal mendorong tumbuhnya ekosistem budidaya lobster nasional melalui transfer teknologi dan etos kerja budidaya dari Vietnam.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono mengatakan penyelundupan bibit cerah lobster ke luar negeri bisa lancar lantaran dilakukan dengan beragam modus operandi. Penyelundupan juga dilakukan menggunakan banyak jalur darat, laut, apalagi udara.
"Jadi modusnya itu memang dari nelayan kemudian ke pengepul, pengepul ke distributor. (Dibawa) dari mulai Lombok, terus mengarah sampai ke barat dan muaranya di sini Palembang dan Jambi. Jadi ketika dari Palembang dan Jambi itulah pakai jalan laut," ujar Ipung.
[Gambas:Video CNN]
(agt/pta)